pedagang cabai di pasar kebonagung |
Balibangol news, PASURUAN, - Minggu terakhir ini harga cabai rawit dan cabai besar terus mengalami kenaikan. Akibat Masih tingginya curah hujan menjadikan banyak cabai yang mengalami gagal panen. Akibatnya, harga cabai melonjak hingga lipat dua beberapa minggu ini.
Dikutif dariKabarbromoterkini.com, Kenaikan harga cabai ini bisa ditemui di sejumlah pasar tradisional. Para pedagang mengaku, kenaikan ini sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Priyatin, 45, pedagang di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan mengatakan, kenaikan ini terjadi pada harga cabai rawit dan cabai besar.Cabai rawit misalnya, harganya naik dari Rp 45 ribu dari harga normalnya Rp 20-25 ribu per kilogramnya. Sedangkan harga cabai besar juga terus melonjak dari harga Rp 50 ribu untuk yang super dan Rp 35 ribu untuk yang biasa dari harga normal Rp 13 ribu per kilonya.
Melonjaknya harga cabai otomatis banyak membuat konsumen mengeluh. Akibatnya, pembelian juga menurun hingga 50 persen. Priyatin mengatakan, penyebab terkereknya harga cabai ini lantaran tingginya curah hujan. “Karena hujan tinggi, banyak cabai yang gagal panen, yang panen pun ku alitasnya juga tidak bagus atau rusak. Akibatnya pasokan yang bagus sedikit, jadi harga naik,” ungkapnya.
Begitupun juga pasokan cabai di tempatnya. Bila biasanya Priyatin bisa mendapatkan 6 kilogram cabai rawit, saat ini hanya dipasok separonya. Alhasil, pendapatannya juga menurun drastis lantaran pembeliannya juga berkurang.
Hal senada juga diungkapkan Umi Salamah, 53, pedagang cabai di Pasar Kebunagung lainnya. Umi mengatakan, beberapa minggu ini harga cabai memang terus mengalami kenaikan. “Sekarang cabai rawit Rp 50 ribu dari harga normal Rp 20 ribu, kalau yang cabai besar Rp 40 ribu dari Rp 18-20 ribu per kilonya, kalau gini terus harganya bisa terus tinggi,” ujarnya. Mahalnya harga cabai membuat banyak konsumennya yang mengeluh. (sumber)
No comments:
Post a Comment