 |
| Nampak kondisi ruang kelas dengan kaca jendela yang pecah |
Balibangol news, GIANYAR, - Di SDN 2 Keramas, dengan kondisi lingkungan yang buruk, siswa pun semakin sedikit. Ironisnya, di kelas V, tinggal satu siswa yang tersisa.
Sepintas, kondisi SDN 2 Keramas, Blahabatuh, terlihat baik-baik saja. Namun saat memasuki sekolah, dari kondisi tembok gapura, ruang kelas hingga atap sekolah sudah sangat tidak layak untuk dijadikan proses belajar. Padahal dulunya, sekolah ini adalah terfavorit di desa keramas.
"Jumlah siswa sangat sedikit, hanya 32 siswa dari enam kelas yang ada,"terang Gusti Agung Made Wiana, salah seorang guru setempat.
Diakuinya, jika gedung sekolah tidak terawat, kaca jendela yang pecah, pintu berlubang, kusen yang borok dimakan rayap, plapon jebon dan lainya. "Kami rutin membuat laporan ke atas untuk bantuan anggaran perbaikan. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut, "terangnya.
Fasilitas sekolah juga sangat minim, perpustakan dan fasilitas olahraga tidak ada. "Lingkungan sekolah yang tidak bertembok pembantas juga membahayakan siswa, karena posisinya di pinggir jurang," tanbahnya.
Dengan kondisi ini, para orang tua siswa pun enggan menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Bahkan dikelas V kini hanya tersisa satu siswa karena ditinggal pindah teman-temannya. " Dulu saya berempat. Semenjak kelas tiga mereka pindah. Saya sendiri tidak pindah karena rumah dekat dengan sekolah ini ,"terang Ni Ketut Ayu Juniary, siswi kelas V di SD ini.
Tidak hanya di kelas V yang terdapat 1 siswa, kelas lainnya juga paceklik siswa. Di kelas I terdapat tujuh siswa, kelas II 8 siswa, kelas III tiga siswa dan kelas IV 7 siswa dan Kelas VI berjumlah enam siswa.
Syukurnya, dengan kondisi memprihatinkan ini, guru dan siswa di sekolah tetap bersemangat melakukan kegiatan belajar mengajar. Warga masyarakat dilingkungan sekolah ini sangat mengharapkan perhatian pemerintah, agar para orang tua merasa nyaman menyekolahkan anaknya di sekolah ini.
sumber-semetonnews.com
No comments:
Post a Comment