Skip to main content

Protes Terhadap Panitia HUT Bangli, Dewan Angkat Bicara

Wakil ketua DPRD Bangli-I Nyoman Basma

Balibangol news, BANGLI, – Protes yang disampaikan Perbekel dan prajuru adat desa Bunutin, Kintamani terhadap kinerja Panitia Hut Bangli ke 812, terkait adanya cemoohan penonton terhadap pementasan tari sakral Mongah saat pawai budaya digelar, mesti dijadikan ajang melakukan evaluasi dan introspeksi diri bagi kita semua agar kasus serupa tidak terulang kembali. Bahkan diharapkan, protes tersebut disikapi secara bijaksana. Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Bangli, I Nyoman Basma saat ditemui awak media, Rabu (11/05/2016).
BACA JUGA>>>>Merasa Tarian Sakral Tak Di Hargai, Prajuru Dan Krama Bunutin Protes Panitia HUT Bangli
“Saya sangat menyayangkan bila ada warga yang mencemooh suatu kesenian, apalagi hal itu disakralkan  di suatu wilayah. Kita selaku masyarakat Bali mesti menghargai kesenian tanpa memandang bentuk rupanya,” ungkap Nyoman Basma. Kata dia, banyak tarian sakral memang bentuknya cukup unik. Sementara bahan-bahan yang digunakan penarinya juga tidak seperti penari kebanyakan. Ada yang menggunakan daun pisang kering, seperti tarian barong berutuk di Desa Terunyan. Ada yang menggunakan jenis pakis dan bun hutan seperti tarian Mongah di Desa Bunutin, Kintamani. Untuk itu, masyarakat jangan melakukan cemoohan atau melecehkan suatu kesenian sakral, dengan melihat bentuknya saja. 

Terkait adanya protes prajuru Desa Adat Bunutin, lantaran kesenian dicemooh penonton saat pawai, jelas Basma, semua pihak memang harus melakukan introspeksi diri. Protes yang dilontarkan Perbekel Bunutin Made Subrata yang notabene adalaha adik Bupati Bangli I Made Gianyar dan prajuru adat, mestinya disikapi secara bijak. “Panitia jangan mengartikan protes itu sesuatu yang negative. Jadikanlah protes ini sebagai ajang evaluasi, agar permasalahan serupa tidak muncul kembali di tahun mendatang,”pintanya.

Lebih lanjut, Politisi Partai Golkar asal desa Suter Kintamani ini, juga menyarankan bila panitia HUT nanti menampilkan tari sakral maka perlu dikemas lebih baik lagi. Paling tidak, sebelum menampilkan tarian sakral ini panitia harus mengadakan koordinasi secara intensif dengan warga adat yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya pro kontra di masyarakat, seperti apa yang selama ini mencuat di medsos terkait penampilan tarian sakral ini.

Selain itu, panitia juga diharapkan melakukan sosialisasi yang lebih intens menyangkut tujuan dibalik pementasan kesenian tersebut.  “Semuanya mesti dibicarakan untuk menghindari multitafsir,”jelasnya. Lanjut menambahkan, ke depan panitia perlu merangkul tokoh-tokoh adat maupun budayawan maupun aparat desa. Meski demikian, Basma juga menilai sejauh ini kinerja panitia memang telah maksimal. Meski ada hal yang mesti harus dibenahi lagi. Untuk itu, dia mengaku memberikan apresiasi atas kinerja panitia sehingga perayaan HUT Kota Bangli bisa berjalan lancar.

sumber-suaradewata.com

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b