Balibangol news, DENPASAR – Banyaknya Ormas yang bermunculan di Bali belakangan ini haruslah di apresiasi sebagai suatu bentu kelompok masyarakat dan perlu adanya perhatian dari berbagai pihak.
Kepolisian Daerah Bali melakukan pendekatan dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan untuk ikut menjaga keamanan menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak.
“Kami melakukan pendekatan. Makanya kemarin kami melakukan apel kepada Babinkamtibmas untuk kami ingatkan melakukan pemetaan, koordinasi dan penyuluhan. Jadi upaya preventif kami lakukan dari sekarang,” kata Wakil Kepala Polda Bali, Brigadir Jenderal Nyoman Suyastra, di Denpasar, Rabu.
Ia menyatakan bahwa kondusivitas harus dijaga tak hanya oleh aparat keamanan seperti kepolisian dan TNI tetapi juga partisipasi masyarakat mengingat Bali merupakan daerah tujuan wisata dunia.
“Tulang punggung pariwisata itu adalah keamanan. Kami yakin masyarakat paka untuk menjaga keamanan,” ucapnya.
Pihaknya telah melakukan pemetaan daerah rawan termasuk gangguan keamanan yang mungkin terjadi pada masa pilkada serentak di enam kabupaten/kota.
Gangguan tersebut di antaranya protes, keributan atau bentrok massa kelompok pendukung, sabotase, teror, intimidasi serta manipulasi hasil pemungutan suara.
Polisi akan melakukan pengamanan pilkada serentak mulai masa kampanye, masa tenang, pemungutan suara, penghitungan suara hingga penempatan kotak suara dan pengumuman serta tahapan pelantikan.
Dalam upaya pengamanan tahapan itu, polisi mengerahkan 12.764 orang dari petugas satuan wilayah di masing-masing polres di enam kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada serentak.
Enam daerah tersebut yakni Kabupaten Jembrana, Tabanan, Bangli, Badung, Karangasem dan Kota Denpasar.
No comments:
Post a Comment