Balibangol news,-BANGLI – Sejumlah wisatawan mancanegara turut menyemarakaan perlombaan makan jeruk dan
memeras jeruk saat Festival Jeruk digelar di Desa Pengelipuran, Bangli, Jumat (04/09/2015). Festival jeruk yang ke dua tahun 2015 ini, digelar untuk mengangkat jeruk kintamani yang menjadi komuditas unggulan kabupaten Bangli.
Sesuai pantauan di lokasi, ratusan peserta baik lokal maupun wisatawan mancanegara turut memeriahkan pelaksanaan berbagai lomba. Dalam festival tersebut, perlombaan yang digelar meliputi lomba makan jeruk, lomba memeras jeruk, lomba membuat gebogan dengan bahan baku serta jeruk serta lomba kualitas jeruk. Dimana kreteria lomba kualiatas jeruk ini, meliputi besaran ukuran, warna, dan tentunya citarasa jeruk.
Sementara untuk lomba makan jeruk, pemenang ditentukan dengan banyaknya jeruk yang bisa dihabiskan dalam hitungan dua setengah menit. Alhasil, dalam lomba ini tidak sedikit peserta lomba menjadi blepotan. Bahkan untuk bisa menang, tidak jarang peserta harus menelan biji jeruk sekalian. “Karena cepat-cepatan, sesekali saya menelan biji jeruknya sekaligus,” ungkap Angger salah satu peserta lomba asal Tanggerang.
Dalam perlombaan ini, panitia penyediakan satu kilogram jeruk berbagai ukuran untuk masing-masing peserta. “Walau tidak menjadi pemenang, tapi saya senang mengikuti lomba ini. Rasa jeruknya juga manis,” tegas Albert wisatawan asal Kanada yang juga ikut memeriahkan perlombaan makan jeruk tersebut.
Sementara itu pembukaan Festival jeruk tahun 2015 dilakukan oleh Gubernur Bali yang diwakili Kadis Perkebunan Bali, Dewa Made Buana. Tampak hadir juga, Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM, Wayan Dipta,Pj Bupati Bangli diwakili Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bangli, Dewa Gede Suparta serta pimpinan SKPD Bangli lainnya. Pelaksanaan Festival Jeruk akan berlangsung selama dua hari, hingga Sabtu besok (05/09/2015).
Pada kesempatan tersebut, Dewa Gede Suparta menjelaskan pelaksanaan festival jeruk tahun 2015 ini, merupakan festival yang kedua kalinya setelah pertama kali dilaksanakan di Susut tahun 2014. “Festival jeruk yang kita laksanakan ini bertujuan untuk menggairahkan petani jeruk sekaligus memperkenalkan produk jeruk dan olahannya kepada wisawatan,” ungkapnya. Selain itu, juga untuk mengangkat koperasi dan UKM. Kata dia, jika terjadi over produksi jeruk diharapkan petani bisa melakukan pengolahan sehingga tidak sampai mengalami kerugian yang besar. “Jeruk juga bisa diolah menjadi berbagai olahan seperti pia jeruk yang mempunyai daya saing yang tinggi dipasaran,’ sebutnya. Karena itu, para petani harus lebih jeli menangkap peluang yang ada. Bahkan dari kementerian Koperasi dan UKM juga menggagas jeruk juga bisa diolah menjadi wine jeruk. “Kalau negara lain bisa membuat wine anggur, kita yang terkenal dengan jeruk kintamaninya juga bisa membuat wine jeruk, dengan meningkatkan mutu dan daya saing,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment