“Hal tersebut sangat mengembirakan, namun disisi lain jumlah penduduk lansia akan meningkat dan memerlukan perhatian dan penanganan khusus,” ujarnya pada acara pembukaan Pembinaan Lansia Berbasis Masyarakat di Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Jumat (4/9). Masalah lain yang akan timbul adalah bagaimana mengupayakan agar para lansia yang terus meningkat jumlahnya dapat terjaga kondisinya baik fisik, mental dan sosialnya.
Ia menambahkan dalam program pembinaan lansia berbasis masyarakat , yang menjadi sasaran tidak hanya saja para keluarga pemilik lansia tetapi juga para keluarga pemilik lansia serta tokoh/pemuka masyarakat. “Saya tekankan kepada para keluarga pemilik lansia bahwa sebagai anak, menantu maupun cucu agar menganut ajaran putra sesana untuk bertanggungjaab menjaga kesehatan fisik dan mental para lansia sehingga timbul rasa aman dan nyaman dalam menjalani sisa-sisa hidup dihai tua bersama keluarga,” Imbuhnya.
Menurut Ketua Panitia, I Wayan Parmiasa, kegiatan pembinaan lansia berbasis masyarakat tahun 2015 dilaksanakan di 2 (dua) desa yaitu Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung dan Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar dengan sasaran masing-masing desa sebanyak 50 orang lansia binaan. Ia menambahkan tema yang diambil dalam kegiatan pembinaan lansia yaitu ‘Lansia Sehat, Lansia Aktif, Lansia Sejahtera’. Kegiatan pembinaan lansia dilaksanakan selama satu setengah bulan yang berakhir pada tanggal 13 Oktober 2015.
Rangkaian kegiatan diisi dengan penyuluhan dari Kanwil Agama Prov. Bali, Dinas Sosial Prov. Bali, BKKKS Prov. Bali mengenai peran keluarga dan mayarakat dalam memperhatikan para lansia, olah raga senam lansia secara rutin, Pemeriksaan atau Pelayanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Prov. Bali, Pemeriksaan Mata dan pemberian kaca mata gratis dan operasi katarak oleh RS. Indra serta pameran kerajinan hasil karya lansia.
No comments:
Post a Comment