Doc,bijal |
Salah satu sasaran bantuan air berish diberikan kepada ratusan warga dusun Klatkat, Desa Abang Batu Dinding dan dusun Beluhu, desa Suter, Kintamani, Bangli, Rabu (02/09/2015). Dengan menggandeng salah satu perusahaan air kemasan di Bali, BPBD membagikan air bersih siap minum. Alhasil, warga pun datang berduyun-duyun untuk mendapatkan air bersih tersebut. Pasalnya, ditengah kemarau panjang, untuk mendapatkan air bersih warga setempat terpaksa membeli dengan harga mencapai Rp 250.000 per truk, untuk keperluan selama setengah bulan. Sementara bagi warga yang kurang mampu terpaksa membeli air bersih per jerigen dengan harga Rp 3.000 per jerigen. Sementara, untuk kebutuhan sehari-hari yang diperlukan mencapai 3-5 jerigen per hari.Dengan kata lain, pengeluaran mereka mencapai Rp 10.000 hingga 15.000 per hari.
Karena itu, pengeluaran warga pun membengkak. Menurut Kepala BPBD Bali, Dewa Made Indra didampingi Kepala BPBD Bangli Wayan Karmawan, dampak badai El Nino yang diperkirakan akan terjadi hingga bulan November akan menyebabkan musim kemarau menjadi lebih panjang. Karena hal tersebut, kata dia, sesuai catatan BPBD Bali, saat ini beberapa desa dari 10 kecamatan yang tersebar di empat Kabupaten di Bali mengalami kekeringan dan krisis air bersih. “Saat ini, krisis air bersih melanda sejumlah desa di beberapa kecamatan di empat kabupaten. Yakni Buleleng, Bangli, Karangasem dan Klungkung,” ungkapnya.
Untuk Bangli, lanjutnya, krisis air bersih terjadi di tiga kecamatan yakni Bangli, Kintamani dan Tembuku. “Penanggulangannya saat ini, kita menyalurkan bantuan air bersih bekerjasama dengan BPBD Bangli dan instansi terkait serta mengandeng salah satu perusahaan air minum juga. Prioritas sasaran yang kita beri bantuan air bersih yang bisa dijangkau terlebih dahulu dan kondisinya parah,” ungkapnya. Hanya saja, diakui, untuk bantuan air bersih ini sifatnya hanya penanggulangan jangka pendek saja. Untuk penanggulangan jangka panjang terhadap krisis air ini, pihaknya mengaku masih mencari titik-titik sumber air untuk diangkat dan disalurkan ke warga. “Hanya saja untuk mencari sumber air itu kita kesulitan. Jika ada, tentunya harus dikoordinasikan supaya bisa diangkat dan disalurkan kepada warga yang membutuhkan,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment