Balibangol- Penyerang Timnas U-23 Yandi Sofyan Munawar menyayangkan situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia saat ini. Selain mengancam kiprah Timnas di berbagai ajang antarnegara, potensi jatuhnya sanksi FIFA juga dikhawatirkan membuat klub yang dibelanya, Persib Bandung tersingkir dari pentas antarklub Asia.
Adik kandung Zaenal Arief itu tak memungkiri jika perasaannya saat ini dibuat cemas oleh keadaan yang terjadi di sepak bola Indonesia. Dicabutnya legalitas PSSI oleh pemerintah melalui Kemenpora memang telah membuat masa depan sepak bola Indonesia sangat suram.
"Saya tidak tahu akan seperti apa ke depannya. Saat ini hanya harap-harap cemas. Yang lain juga pasti merasakan hal yang sama. Sebagai pemain profesional selama ini saya selalu berusaha untuk tetap berkonsentrasi menjalani latihan. Tapi kalau akhirnya disanksi ya jadi percuma juga," ungkapnya.
Yandi pun mengharapkan posisi Persib di AFC Cup tetap aman. "Sangat disayangkan saja, kita sudah melangkah sejauh ini akhirnya jadi korban. Tidak hanya timnas, juga Persib dan Persipura yang sedang tanding di AFC," paparnya.
Seperti diketahui FIFA memberikan tenggat waktu kepada Indonesia untuk menetralisir keadaan hingga 29 Mei 2015. Andai situasi kisruh yang saat ini terjadi tak kunjung reda, bukan tak mungkin program Timnas akan hancur, tak terkecuali Timnas.
Hal itu dirasakan juga oleh Pelatih Timnas Senior, Peter Huistra yang mengungkapkan perasaannya ketika menyaksikan pertandingan Timnas U-23 Indonesia kontra Malaysia U-23 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis 21 Mei 2015.
"Situasinya memang sangat sulit dan membuat kita sedih. Kita sudah bekerja cukup keras menyusun program. Tapi jika di-suspend FIFA, semuanya akan berakhir, termasuk Timnas. Tapi saya berharap Indonesia tidak menerima sanksi dan semuanya bisa bersama-sama bekerja untuk sepak bola Indonesia," ujar Peter.
sumber berita
No comments:
Post a Comment