KETUPAT mendengar kata ini pasti banyak hal yang ada dalam pikiran kita bagi yang sika kuliner pasti berfikir tentang makanan, kalau yang suka melanggar lalulintas pasti berpikir tentang operasi ketupat lalulintas dan yang suka Budaya festival perang ketupat.
Namun sejatinya, ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa yang masih muda. Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Brunei, Singapura dan di Filipina.
Berikut berbagai macam sebutannya dari berbagai macam suku:
Dari bentuk - bentuk yang beragam nama namanya pun begitu beragam menurut suku' daerah nya masing masing itulah kenapa saya suka membahasnya supaya kita tidak hanya tau memakannya saja sejarah, bentuk dan nama namanya pun mesti kita tahu apalagi yang masih berkaitan erat dengan budaya suku setempat sekali lagi ini warisan leluhur yang harus kita jaga dan kemas dalam bentuk tradisi
Namun sejatinya, ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa yang masih muda. Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Brunei, Singapura dan di Filipina.
Berikut berbagai macam sebutannya dari berbagai macam suku:
- bahasa Bali: tipat
- bahasa Banjar: katupat
- bahasa Betawi: tupat
- bahasa Cebu: puso
- bahasa Filipino: bugnoy
- bahasa Jawa: kupat
- bahasa Kapampangan: patupat
- bahasa Makassar: katupa’
- bahasa Melayu/Indonesia: ketupat
- bahasa Sunda: kupat
- bahasa Tausug: ta’mu
- bahasa Tolitoli: kasipat
- bahasa Minangkabau: katupek
- bahasa sasak: topat
- bahasa madura: ketopak
- bahasa Gorontalo: atupato
- bahasa Angkola : Katupat
Dari bentuk - bentuk yang beragam nama namanya pun begitu beragam menurut suku' daerah nya masing masing itulah kenapa saya suka membahasnya supaya kita tidak hanya tau memakannya saja sejarah, bentuk dan nama namanya pun mesti kita tahu apalagi yang masih berkaitan erat dengan budaya suku setempat sekali lagi ini warisan leluhur yang harus kita jaga dan kemas dalam bentuk tradisi
No comments:
Post a Comment